pengunaan bahasa indonesia di dunia akademik dan media masa
Posted in tugas
FAKULTAS
DAKWAH
DAN
ILMU KOMUNIKASI
UIN SUNAN AMPEL
SURABAYA
|
Nama : MOCH. NURCHOLIS MAJID
Nim : B71213054
Smt/Kelas : I/A2
Dosen :Dr. Agus Moh Moefad Drs. SH. Msi
Tanggal : 3, Januari 2013
|
Nilai
|
Ttd Mahasiswa
|
1. Bagaimana
pendapat anda mengenai:
A.
pengunaan
bahasa Indonesia dalam akadmik
Menurut saya penggunaan bahasa Indonesia diakdemik itu
sangat kurang sekali, dilihat dari para dosennya saja sudah kelihatan soalnya
kebanyakan dosen saat ini lebih banyak mengunakan bahasa Indonesia yang tidak
baku dalam berbicara dengan sesama dosen yang lain hal ini mungkin meyebabkan
menurunnya pengunaan bahasa Indonesia yang baku di kalangan akademik, untuk
mengunakan bahasa Indonesia dikalangan akdemik itu hanya digunakan dalam acara
formal saja. Tidak dingunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam diri
mereka menganggap ketidakwajaran jika mengunakan bahasa Indonesia yang baku.
Padahal penggunaan bahasa Indonesia yang baku itu sangat wajar bagi para dosen
karena mereka sebagai panutan atau sari tauladan bagi mahasiswanya. Ada
sebagian dosen yang tidak mengunakan bahasa Indonesia denga baik dan
benar, dalam hal mengajar kepada
mahasiswanya, menurut beliau agar mahasiswanya mudah untuk menerima apa yang
disampaikan dan mengerti dengan jelas, namun hal itu tidak baik karena bisa
merusak atau menurunkan penggunaan bahasa Indonesia di kalangan akademik. Saat
ini kebanyakan slogan ini “ gunakanlah bahasa Indonesia dengan baik dan benar”
slogan tersebut banyak ditemukan di kalangan dunia akademik namun apa bukti
yang kongrit makna dari slogan tersebut, menurut saya jika slogan tersebut
ingin diterapkan lagi di dunia akademik yakni mulailah dari diri sendiri,
kemudian baru menyuruh kepada orang lain hal ini menurut saya hal yang paling
bagus untuk meningkatkan slogan tersebut.
Selain sebagian dosen yang tidak
berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, yakni mahasiswa yang jarang sekali
mengunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, mengunakan bahasa Indonesia
saja itu minim sekali bagi kalangan mahasiswa, bagaimana dengan mahasiswa
sebagai selaku penerus bangsa dapat
menggunakan bahasa nasionalnya dan menunjukan identitas sebagai Bangsa
Indonesia. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya-budaya atau bahasa
alay yang sering mereka dengar dimedia elektronik hal ini mengakibatkan
mahasiswa tidak bisa membedakan bahasa Indonesia yang baku dan tidak baku,
seharusnya mereka tahu karena mereka masih duduk di bangku belajar. dan
kebanyakaan mahasiswa itu kesiltan dalam menulis sekripsi karena bahasa
skripisi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan benar, dan seharusnya
mahasiswa mudah untuk menulis skripsi karena dia sudah menghasilakan banyak
makalah yang mereka buat untuk menyelesaikan sks dalam mata pelajaran, kenapa
mahasiswa itu masih kebingungan soalnya mereka waktu mengerjakan tugas-tugas
makalahnya itu copi paste dari internet untuk memudahkan tugasnya dan biar dia
bisa cepat selesai dan tidak mau diributkan dengan tugas kuliah. Bagaimana bisa
maju suatu negara apabila tidak mahasiswanya masih mepunyai pola fikir seperti
itu ? Ada beberapa hal yang saya amati mengapa Bahasa Indonesia baku menjadi
sebuah tantangan bagi pelajarnya sendiri.
Pertama, kurangnya peran dari
pendidik. Arti pendidik disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga dari
keluarga dan masyarakat. Di lingkungan keluarga, orang tua cenderung tidak
mempermasalahkan Bahasa Indonesia yang digunakan anak-anaknya sejak kecil.
Sehingga sampai menjadi mahasiswa mereka masih sulit untuk berbahasa Indonesia,
dan kebanyakan mahasiswa menganggap remeh bahasa Indonesia namun kenyataanya
itu sulit untuk di praktekan dalam kehidupan sehari-hari, dari pada mata kuliah
yang lain.
Kedua, kurangnya kesadaran dari
mahasiswanya sendiri. Identik dengan remaja dewasa, mahasiswa masih mempunyai
ego sehingga mereka merasa canggung berbahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam pergaulannya. Bahkan mahasiswa lebih memilih untuk menguasai Bahasa
Inggris yang dianggap lebih hebat daripada Bahasa Indonesia dan beralasan untuk
mengikuti perkembangan zaman. Alasan tersebut memang tidak bisa dipungkiri
tetapi alangkah baiknya jika menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar
dulu. Baru mempelajari bahasa lain, seharusnya mereka mengerti dengan jelas
tentang bahasa naisionalnya yakni bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan
bahasa Indonesia saja jika kita mengetahuinya kita akan sulit untuk berbicara
dengan mengunakan bahasa Indonesia yang disempurnakan EYD dalam acara-acara
formal.
Ketiga, anggapan mahasiswa mengenai Bahasa Indonesia
baku sebagai bahasa panti jompo. Ini disebabkan karena peran dari media baik
cetak maupun elektronik sering berkomunikasi dengan menggunakan bahasa informal
yang dibawakan oleh ikon-ikon artisnya sehingga orang yang mengidolakan artis
tersebut suka menirukan apa yang idola mereka lakukan. Contohnya Laura Syndrome yang gejalanya menirukan
gaya ala Cinta Laura. Jadi jika suatu
acara menggunakan bahasa formal, maka acara tersebut membosankan untuk disimak.
Jadi untuk memaksimalkan penggunaan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar dikalangan mahasiswa sangat sulit
dilaksanakan. Apabila pendidikan mau memaksimalkan penggunaan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari dikalangan mahasiswa sekarang,
mungkin sudah terlambat. Seharusnya program seperti ini dilaksanakan sejak usia
dini agar dapat terbiasa berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan minimal
untuk mahasiswa harus bisa membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa alay. Hal
itu untuk mepermudah mahasiswa dalam menegerjakan tugas seperti makalah,
sekripsi, dan lain-lain.
B.
Penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa
Menurut
saya penggunaan bahasa indonesia di kalngan media massa sangat memprihatinkan
sekali karena fungsi media massa saat ini kurang sekali seharusnya media massa
itu untuk menyampaikan informasi mengunakan bahasa Indonesia dengan baku dan
benar, namun sekarng faktanya semua media massa sudah beralih fungsi sebelumya
bahasanya mengunakan tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar namun saat
ini bahasa yang digunakan untuk semua media massa itu mengunakan bahasa alay,
lebay, dan seterusnya hal itu semakin biasa bagi kalangan media massa,
seharusnya dari pihak pusat penyiaran indonesia harus bertindak tegas mengenai
penggunaan bahasa alay di kalangan media massa agar bahasa Indonesia atau
bahasa nasialisme bangsa Indonesia tidak pudar atau tergerusnya zaman ini.
Sehingga semua masyarakat dulunya sering mengunakan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, namun setelah beredarnya bahasa alay dimedia massa itu menjadikan
masyarakat berpaling atau lebih sering mengunakan bahasa alay dari pada bahasa
Indonesia, baik dikalangan masyarakat bawah, menegah hingga strata yang paling
tinggi dikalngan masyarakat itu mengunkan bahasa alay yang diadobsi dari media
massa media massa yang paling mepengaruhi bahasa alay saat ini adalah:
a.
Televisi
Dalam
dunia perfilman atau sinetron itu kebayakan mengunakan bahasa alay betujuan
untuk semua kalangan masyarakat mengerti isi sinetron tersebut namun dampak
yang paling berat yakni hilangnya bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sehingga masyarakat sulit untuk membedakan mana bahasa Indonesia yang baik dan
benar dengan bahasa alay yang saat ini beredar dikalangan masyarakat umum
melalui media massa. Bukan hanya sinetron dan dunia perfilman yang mengunakan
bahasa alay mulai dari acara anak-anak sampai berita dan lain sebagianya. Itu
lebih menonjolkan bahasa alay dari pada bahasa Indonesia yang baik dan benar,
contojn ya dalam film anak sepeti film upin ipin dalm film tersebut sama sekali tidak
menggunakan bahasa Indonesia melainkan bahasa melayu (bahasa orang malasia)
walupun sudah ada translate kebahasa Indonesia namun daya tanggap anak di usia
dini ini sangat pekat, dan bisa-bisa anak kecil saat ini kemungkinan besar
tidak mengerti tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga bahasa
nasianal dari Negara kita akan hancur digerus bahasa alay dan bahasa asing.
Dalam acara anak remaja kebanyakan anak remaja suka sama boyband and girlband
yang saat ini tenar didunia
permusikan dan bahasa yang di bawakan oleh boyband and girlband saat ini adalah bahasa alay dan lebay.
Sehingga mahasiswa saat ini tidak bisa membedakan bahasa Indonesia baku dengan
bahasa alay seperti saat ini. Dan untuk tanyangan dewasa seperti sepak bola itu
juga mengunakan bahasa alay sepeti jebret yang saat ini tenar dikalang pecinta sepak
bola di Indonesia. Dan kalangan ibu pecinta sinetron seperti dalam tukang
bubur naik haji dalam film tersebut banyak sekali bahasa alaay yang di
bicarakan oleh para pemain tersebut sehingga para ibu-ibu sering mengunakan
bahasa alay dalam kehidupan sehari.
Sebaiknya dewan komite peyiaran Indonesia mepertegas lagi fungsi dari media
massa agar bahasa Indonesia tidak terkena imbasnya dari bahasa alay ayang ada
di dunia media massa.
b.
Internet
Dalam
media massa lewat teknologi yang sangat cangih ini semua orang bisa mengunakan
fasilitas internet dengan mudah tinggal buka leptop dan pakai modem sudah bisa
mngakses internet namun sesuai dengan berkembang zaman di dunia elektronik itu
kebayakan disalah gunakan bagi para pengunaanya. Dengan fasilitas internet yang
mudah kita bisa mencari pengetahuan apa saja disitu namun disalh gunakan untuk
mengakses dunia maya sepeti facebook,twiter, friendter dan media maya yang
lainnya dan dalm mengakses dunia maya bahasa alay tetap mendominasi atau
meyeluruh dari pada bahasa Indonesia sering masyarakat menulis statusnya
dimedia mayannya dengan bahasa alay, seperti “q galau…” hal ini sangat
berpengaruh di dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seharusnya status
yang di tuliskan itu untuk meberiak informasi atau wawasan kepada teman yang
ada di dunia maya.
c.
Majalah, tabloid
Bukan
saja melaui dunia eloktronik hal yang sangat banyak mengunakan bahasa alay dari
pada bahasa Indonesia yang baik dan benar yakni media tulis yaitu majalah,
tabloid, surat kabar dan lain sebagainya, dulunya bahasa tulis tersebut banyak
mengunakan kaidah-kaidah tatanan karya tulis ilmiah dengan mengunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, namun dengan berkembang bahasa luar dan bahasa
alay berdampak pada dunia pertulisan karena banyak majalah atau tabloid yang
mengunakan bahasa alay yang banyak diminati oleh pelanggan dari pada majalaah
yang mengunakan bahasa yang baik dan benar. Hal itu tersebut menjadikan para
produsen berahlih dari majalah yang sesui dengan kaidah bahasa Indonesia
berganti mengunakan bahasa alay dalam majalh atau tabloid percetakannya.
Jadi kesimpulannya bahasa alay sudah
menyeluruh sampai kekalangan strata paling bawah dan mengunakan bahasa alay
dalm kehidupan sehari-hari. Dan menjadikan bahasa Indonesia yang baik dan benar
yang sesuai dengan EYD, itu mulai tersingkirkan di kalngan masyarakat dan
biasanya masyarakat mengunkan bahasa Indonesia dengan baik dan benar itu hanya
pada saat acara formal sajan dan pembuatan proposal untuk mengajukan dana ke
penjabat.
0 komentar: