konsep karya tulis ilmiah
Posted in makalah
BAB I PENDAHULUAN
2.1.
Pendahuluan
2.1.1.
Latar belakang
seperti yang sudah kita ketahui akan kemapuan
manusia yang memiliki potensi fisik untuk berkarya, dimana separuh dari
kemampuan itu adalah untuk memahami dan menyimpan data, sedangkan kemampuan
yang lainnya adalah kemampuan mengolah dan menghasilkan data. Kemampuan
menghasilkan data ini erat kaitannya dengan berkarya.
Selain berkarya, manusia memiliki kemampuan
untuk berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi dapat dilakukan dengan lisan
maupun tulisan. Kegiatan berkomunikasi inilah yang akan menjadi media untuk
manusia berkarya.
2.1.2.
Rumusan masalah
Adapun rumusan masalaahnya yakni:
a.
Apa itu Karya tulis ilmiah?
b.
Bagaimana Karakteristik karya tulis ilmiah ?
c.
Bagaimana Teknik menyusun karya ilmiah ?
2.1.3.
Tujuan masalah
Adapu tujuan masalahnya yakni:
a.
Mengerti apa Karya tulis ilmiah
b.
Faham tentang Karakteristik karya tulis ilmiah
c.
Mengerti Teknik menyusun karya ilmiah
BAB II PEMBAHASAN
2.2.Karya
tulis ilmiah
2.2.1
Pengertian
karya tulis ilmiah
Pengertian karya tulis ilmiah. Karya ilmiah
merupakan karya tulis yang berisi suatu pembahasan ilmiah yang dilakukan oleh
seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis
kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban
mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang
terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada
karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian,
didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian
karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan. Ada berbagai
definisi tentang karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut :
·
Menurut Hery Firman, karya
ilmiah
adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
·
Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto
dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan
serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis
berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap
permasalahan yang muncul sebelumnya.
·
Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi
penulisan yang baik dan benar.
·
Salah
satu media komunikasi tertulis adalah karangan atau karena terbentuk tulisan
maka dinamakan karya tulis. Setiap gagasan yang diungkapkan ke dalam bentuk
tulisan dinamakan karya tulis.[1]
Dari berbagai macam pengertian karya tulis ilmiah di atas dapat
disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu
karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis,
berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah.
Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan
itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat
dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian
pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan
pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran
yang logis dan empiris.
Karya ilmiah harus ditulis
secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya.
Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai
dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang
normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut
sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti
yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam
bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai
berikut:
1.
Menyajikan fakta secara objektif
2.
Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
3.
Disusun secara sistematis
4.
Cenderung bersifat induktif.
5.
Bertolak dari hipotesis tertentu.
6.
Menghindari tindakan yang manifilatif .
7.
Bersifat ekspositiris maupun argumentatife
2.2.2.
Karya
tulis dan komunikasi ilmiah
Setiap manusia memiliki kemampuan untuk berkarya. Manusia
memiliki potensi fisik untuk melakukan
kemampuan tersebut. Separuh kemampuan iitu berupa kemampuan memaham dan
menyimpan data,separuh kemampuan itu berupa kemampuan memahami dan menyimpan
data, sedangkan separuh lainnya adalah kemampuan mengolah dan menghasilkan
data. Kemampuan menghasilakn data ini erat
kaitannya dengan berkarya.
Selain kemampuan berkarya, manusia juga memilliki kemampuan
berkomunikasi. Kegatan berkomunikasi dapat dilakukakn secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi yang
dilakukan secara lisan akan terbatas ruang dan waktu. Pada saat seseorang
sedang berkomunikasi secara lisan, maka komunikasi tersebut hanya berlakau bagi
orang berada dalam suatu ruangan dan dapat mendengar segala yang diasmpaikan.
berkomunikasi secara lisan dibatasi pula
oleh waktu. Ketika pembicarran selesai,, selesai pula kegiatan berkomunikasi
itu.
Kegiatan berkomunikasi dalam tulisan dat menembus ruang dan waktu.
Berkomunikasi melalaui tulisan tidak dibatasi oleh kehadiran pembaca dalam
suatu ruangan. Berkomunikasi lewat tulisan tidak harus dalam waktu tulisan itu
dibuat, tetapi dapat dilakukan pembaca pada waktu yang berbeda, mungkin
sehariberikutny dan lain sebagainya. Bahkan mungkin penulisnya sudah meninggal
namun tulisannya beliau masih dapat berfungsi sebagai media komunikasi.
Kegiatan berkomunikasi melalui tulisan akan terjalin interaksi
antara penulis dengan pembaca hanya melalui tulisan. Pembaca mencoba memahami
maksud penulis melalui tu/lisan yang tampak seperti grafika dalam naskah atau
buku. Dari sederet kata dan kalimat tersebut terdapat makna komunikasi yang di jalin penulis yang di persembahkan kepada
siding pembaca.
Berdasarkan hal di atas, pada dasarnya setiap manusia memiliki
kemampuan untuk berkarya sebagai kegggiatan komunikasi tertuulis. Setiap karya
tulis yang di hasilkan seseorang tidak dengan serta merta dinamakan karya ilmiah, karena karya tulis
ilmiah memiliki kekkhususan. Beberapa kekhususan tersebut, diantaranya mengupas
dan mempermasalahkan pengetahuan; menerapkan kebenaran ilmiah dan disajikan
dengan metode ilmiah; serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Dengan
demikian, setiap karya tulis yang memiliki kekhususan tersebut dapat di
kategorikan sebagai karya tulis ilmiah.
Salah satu media komunikasi tertulis adalah karangan atau karena
bberbentuk tulisan maka diinamaka karya tulis. Setiap gagasan seseorang yang
dituangkankedalam bentuk tulisan di namakan karya tulis. Namun, tidak semua
karyaa tulis danamakan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah seharusnya
memiliki tiga kekhususan sebagai sebuah karya tulis, sebagaimana dalam bagan di
atas. Karya tulis merupakan bentuk karya tulis berisi gagasan sehingga sering
kali di namakan karangan. [2]
Banyak sekali bentuk bentuk karangan yang dapat di jumpai dalam
naskah tertulis, salah satu di antaranya adalah karangan ilmu pengetahuan.
Namun, karangan ilmu pengettahuan iitu terbagi ke dalm karangan ilmu
pengetahuan yang bersifat ilmiah dan karangan nonilmiah(brotowidjojo, 1993:3).
Klasifikasi ini berdasarkan gagasan yang di sajikan, sistematika, dan metode
penyajian karangan tersebut.
Karya tulis atau karangan ilmiyah menyajikan gagasan atau argument
keilmuan berdasrkan fakta. Gagasan keilmuan itu harus dapat dipercaya dan
diterima kebenarannya, sehingga perlu criteria penyajian secara benar. Gagasan
dalam karya ilmiah seharusnya disajikan dengan tidak membuat pihak lain atau
siding pembaca ragu untuk menerimanya. Penerimaan siding pembaca teerhadap
komunikasi tertulis yang ilmiah didasarkan pada pemenuhan indikator sebuah
karangan ilmiah.Penyajian karya tulis ilmiah harus dilakukan secara logis.
Karya tulis yang ilmiah berarti karangan yang menyajikan argument dengan
menggunakan logika berfikir secara benar. [3]
2.3.
Karateristik karya tulis ilmiah
2.3.1.
Karya tulis ilmiah sebagai kerangka ilmiah
Banyak pihak yang memandang bahwa kata ilmiah selalu merupakan
sesuatu yang rumit dan canggih.pandangan itu dapat muncul jika menafsirkan
keilmiahan hanya dari satu persektif. Sesuatu dinyatakan ilmiah tidak berarti
kita harus selalu mengunakan rumus-rumus atau merupakan hasil pekerjaan dari
suatu laboratorium saja. Dalam studi sosial keilmiahan itu berada pada suatu
tataran yang relatif dan dinamis. Meskipun demikian, sajian karya tulis yang
ilmiah memerlukan pemikiran yang sistematis, konsisten, logis dan disertai
bukti-bukti empiris. Gagasan ilmiah yang diusung dalam suatu sajian tertulis
sering disebut dengan karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah merupakan suatu sajian bentuk karangan yang
dinamis. Karya tulis ilmiah yang berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu
yang terjadi. Karya tulis ilmiah bukan sebuah “pakem” keilmuan, sehingga
penyajiannya harus menuntut sesuatu yang statis dari waktu ke waktu. Karya
tulis ilmiah merupakan bongkah ilmu yang perkembanggannya mengikuti
perkembangan ilmu tersebut. Tingkat keilmihan sebuah karya tulis dilihat dari
keurutan sebuah uraian yang tersaji dalam karya tulis ilmiah, dan antar bagian
saling menyambung untuk menarik sebuah kesimpulan dari isi karya tulis ilmiah
tersebut.
Karya tulis ilmiah merupakan sebuah wacana tertulis. Kerangka
sebagai suatu wacana terdiri atas beberapa jenis. Menurut deskripsi yang
disampaikan para pakar bahwa karangan atau wacana terdiri atas beberapa jenis.
Diantaranya, syamsudin A.R (1922: 9-12) mengelompokan beranekaragam wacana dari
segi ralitas, media komunikasi, cara pemaparan, dan jenis pemakaian . berdasarkan
pemakaiannya atau cara penyusunan, isi, dan sifat suatu wacana tersebut.
Berdasarkan pengelompokan jenis-jenis kerangka menurut beberapa
pendapat diatas, dapat diketahui terhadap berbagai jenis kerangka yang dapat
digunakan untuk menyampaikan gagasan, pemikiran, atau pengalaman. Dalam
mengaitkan hal tersebut dengan jenis pemikiran, maka karya tulis ilmiah bukan
merupakan satu jenis kerangka saja. Dalam menyusun karya tulis ilmiah suatu
karangan, mungkin seseorang menggunakan beberapa jenis karangan, karena pada
kenyataannya ketika seseorang menbuat karya tulis ilmiah akan menggunakan jenis
karangan beragam. Dalam karangan deskripsi mungkin saja terdapat beberapa
argumentasi yang menjadi dasar bagi pendeskripsian yang dilakukan seorang
penulis. Namun, jika dicermati secara mendalam dan ditinjau
dari dominasi penggunaan jenis kerangka, maka karya tulis ilmiah tersebut dapat
dinyatakan menggunakan salah satu jenis kerangka yang dominan .
2.3.2.
Karya
tulis ilmiah dan non ilmiah
Apabila sebuah karangan dilihat dari sifat fakta yang disajikan di
dalm suatu karangan, maka akan terdapat jenis karya tulis ilmiah dan non
ilmiah. Berdasarkan sifat penyajian fakta dalam karangan, jones (1960)
mengelompokkan karangan ilmu pengetahuan (karya tulis ilmiah) ke dalam dua
golongan, yaitu karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah dan yang
nonilmiah.
Fakta yang disajikan dalam karya tulis ilmiah merupakan fakta yang
bersifat umum, sedangkan pada karangan yang digolongkan ke dalam karya tulis
nonilmiah, jika faktaa yang disajkan berupa fakta pribadi yang bersifat
subjektif. Fakta umum yang dimaksutkan dalam penyajian ini adalah fakta dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah (brotowidjojo, 1993). Selain itu, fakta
umum dapat dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan suatu fakta peryataan atau
simpulan.[4]
Dalm kehidupan sehari-hari banyak fakta waktu umum yang dapat
membuktikan kebenarannya namun dapt disajikan sebgai dasr penyusunan suatu
pernytaan ilmiah. Fakta umum yang demikian tidak memiliki kadar keilmiahan
sehingga tidak dapat dijadikan sebgai fakta bagi karya tulis ilmiah. Dari hal tersebut
dapt kiat ketahui bahwa tidak semua fakta umum dapat dibuktikan kebenarannya
secara ilmiah.
2.3.3.
Karakteristik karya tulis ilmiah
Apabila dikaji dari argumen yang disajikan dalm suatu karangan maka
karangan tersendiri. Karakteristik karangan ilmiah berarti cirri khas suatu
gagasan tertulis. Kekhasan karangan ilmiah dapat diamati dari cara seorang
penulis didalam penyajian gagasan ilmiahnya, sikap ilmiah dalam
penulisannya,dan ciri-ciri karangan ilmiah itu.
Berdasarkan kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat
diungkapkan beberapaa karateristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam
weisman (1961:44-61), brotowidjojo (1993:58-63), keraf (1983:57); dan suherli
91996: 182-200). Pertama, karangan ilmiah menyajikan fakta, yaitu berupa fakta
umum yang yang dapat dibuktikan kebenaraanya secara ilmiah dengan mengikuti
metodologi penulisan yang benar. Kedua, didalam karangan ilmiah disajikan
definisi. Metode penyajian definisi sebagai karakteristik karangan ilmiah
meliputi metode eksplikasi, analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan,
analogi, eliminasi, dan etimologi. Ketiga, karangan ilmiah menguraikan
permasalahan dengan car abstrak, jelas atau lengkap, objektif, bernalar, dan
konseptual. Keempat, karangan ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat
dilakukan secara logis, spesifik, atau factual. Kelima, karangan ilmiah
disajikan pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara deduksi, induksi, atau
berproses.
Karateristik karya tulis ilmiah dan cara penyajiaannya.
No.
|
Karateristik
|
Cara penyajian
|
1
|
Menyampaikan
fakta
|
Objektif
sitematis cermat
|
2
|
Menyajika
pengertian / definisi tentang judul/istilah, atau permasalahan
|
Deskripsi,
Eksplikasi, Analisis,Ilustrasi, Perbandingan, Etimologi
|
3
|
Menguraikan
maslah
|
Abstrak,
Bernalar, Objektif, Konseptual
|
4
|
Menerangkan
teori
|
Faktual,
Spesifik
|
5
|
Membahas,
memecahkan, dan menyimpulkan masalah
|
Indukatif,
Deduktif
|
Karya tulis harus bermakna bagi apar pembaca sehingga apabila suatu
gagasan ilmiah tidak bisa dipahami oleh sipembaca itu buka termasuk dalam karteristik
penyajian karangan ilmiah.
2.4.
Teknik menyusun karya tulis ilmiah
Dalam menulis bagian-bagian kerangka ilmiah, sering kali terdapat
kegamanganbagi para penulis pemula dalam mengunakan gagasan pada setiapbagian
karangan ilmiah. Marilah kita diskusikan cara penulisan setiap bagian dan
jenis-jenis karya tulis ilmiah. Pada kenyataannya, teknis penulisan ini
bergantung pada kemampuan seorang penulis dalam bernalar menyusun karya tulis
ilmiah.
2.4.1.
Jenis-jenis karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahyang paling banyak dikenal adalah artikel (ilmiah
popular), makalah (kertas kerja dan kajian), laporan penelitian, dan buku.
Laporan penelitian itu terdiri atas laporan penelitian, baik penelitian
lapangan (field research), maupun kajian pustaka(desk research),
dan laporan kajian buku atau bagian buku (book report atau chapter
report), serta laporan penyelesaian studi yang terdiri atas makalah,
skripsi, tesis, dan disertasi. Buku terdiriatas buku teks (buku teks pelajaran,
modul,dan diktat) dan buku nonteks (buku pengayaan, referensi, dan panduan
pendidik). Dalam perkembangan jenis-jenis ini semakin bervariasi.[5]
2.4.2.
Teknik penulisan karya tulis ilmiah
Kita akan mencoba mengupas teknik penulisan karya tulis ilmiah yang
benar, dan tentunya kebenaran itu dilihat dari segi kebahasaan. Untuk memulai
tulisan ini terlebih dahulu marilah kita
fahami makna karya tulis itu sendiri.
Karya tulis adalah karya berdasarkan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta umum dan tertulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar (cf.brotowidjojo, 1985: 8-9; laksono, 1996:13). Oleh sebab itu, suatu
karya dapat disebut ilmiah apabila karya itu memenuhi syarat(hukum) ilmu
pengetahuan.[6]
Adapun bagian-bagian karya tulis ilmiah yang biasa kita jumpai
meliputi: judul, kata pengantar, dafar isi (untuk karya yang lebih dari sepuluh
haalaman), pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka, dan lampiran. Akan
tetapi, dalam karya ilmiah tertentu, nagian-bagian itu tidak harus ada secara
lengkap. Berikut ini penjelasan masing-masing karya ilmiah.
1.
Judul
Judul
dalam suatu karya ilmiah hendaknya dapt memberikan gambaran yang jelas tentang
materi rancangan atau ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Berikut ini
salah satu cara penulisan halaman judul untuk tugas-tugas di perguruan tinggi.
a.
Judul
dan anak judul (jika ada) di tulis pada baris atas dengan jarak tepi kertas
(pias atas ) kurang lebih 2 cm
b.
Judul
dan anak judul ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda
baca (kecuali pada karya tulis ilmiah popular).
c.
Dalam
bentuk ketik, anak judul dipisahkan dari judul dengan tanda titik dua.
d.
Nama
penulis termasuk keterangan yangmenyertai (missal : nomor induk) ditulis
diantara judul dan nama jurusan, fakultas dan perguruan tinggi.
e.
Pada
bagian bawah dengan jarak lebih kurang sama dengan jarak judul dari nama
penulis dituliskan secara berurutan kebawah: nama program (kalau ada), nama
jurusan, nama fakultas, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun penyusunan. Pada
bagian ini huruf kapital hanya digunakan pada awal kata yang bukan kata tugas. Pias
bawah berjarak kurang lebih 3,5 cm.
2.
Kata
pengantar
Kata
pengantar fungsinya adalah sebagai pengantar suatu karya yang terdapat dibagian
depan suatu karangan. Secara lengkap, hal-hal yang terdapat pada suatu kata
pengantar adalah sebagai berikut.
a.
Ucapan syukur (kalau ada)
b.
Penjelasan
mengenai tugas pembuatan (kalau ada)
c.
Penjelasan
mengenai garis besar isi
d.
Ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak tertentu
e.
Sumbang
saran dan harapan penulis (jika ada)
f.
Penyebutan
tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan, serta penyebutan nama atau
identitas penulis.
3.
Daftar
isi
Daftar
isi fungsinya adalah untuk memudahkan pencarian hal-hal yang dikehendaki oleh
sipembaca. Oleh karena itu, nomor halaman dalam daftar isi harus sesuai dengan
nomor halaman dalam naskah. Daftar isi baru diperlukan apabila suatu karya
ilmiah sudah dari sepuluh halaman (sudjiman dan sugono,1986:4)
Contoh
dengan system huruf dan angka
BAB
II
A.
………….
1.
,,…..
2.
…….
3.
…..
B.
………..
C.
………..
4.
Pendahuluan
Pendahuluan
fungsinya untuk mengantarkan pembaca ke dalam pembahasan suatu masalah. Seperti
halnya dengan bagian lain, pendahuluan ini dapat berdiri sendiri sebagai satu
bab (missal : dalam hukum ilmiah, skripsi,dan lain-lain.) dan dapt juga menyatu
dengan kerangan atau dituliskan pada awal karangan (misal: dalm artikel, jurnal
dan lain-lain.) satuan pendahuluan yang lengkap akan menyajikan : latar
belakang dan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup.
5.
Bagian
isi
Bagian
isi berarti inti karya ilmiah yang menguaraikan masalah pokok yang dibahas. Bagian
inti ini terdiri dari satu bab tetapi bisa juga lebih dari satu bab,
tergaantung pada keluasan masalah yang dibahas. Yang diperhatikaan dalm hal ini
(apabila lebih dari satu bab) adalah kesamaan bobot dari masing-masing bab dan
berkitan antar bab.
Garis
besar bagian ini mengungkapkan: uraian maslah, analisis dan interpretasi,
ilustrasi atau cintoh-contoh konkret, table,bagan, dan gambar (jika ada), serta
simpulan pembahasan.[7]
6.
Penutup
Bagian
penutup berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari permasalahan
yang dikemukan di pendahuluaan . simpulan bukan ringkasan ataau ikhtisar. Simpulan
pada bagian penutup merupakan hasil keseluruhan suatu karyaa tulis ilmiah. Sedangkan
saran adalah saran yang berhubungan
dengan pembahasan maslah dalam karya itu, baik saran untuk waktu itu atau untuk
waktu yang akan datang.
7.
Daftar
pustaka
Daftar
pustaka berisi daftar buku, majalah, artikel dan lain-lain ya ng digunakan
sebgai acuan dalam karya ilmiah. Daftar pustaka
bisa dipakai sebagai salah satu indikator untuk menunjukan seberapa jauh
wawasan penulis. Sealain itu, daftar pustaka juga akan memudahkan pembaca untuk
menemukan sumber acuan yang digunakan. Urutan penulisan daftar pustaka
a.
Nama
pengarang
Nama
pengaraang lengkap tetapi tanpa gelar. Namanya dibalik dan dikasih tanda koma koma,
b.
Tahun
terbit
Tahun
terbit diletakkan sesudah pengaarang dan diakhiri tanda titik.
c.
Judul
buku
Judul
buku di tulis setelah tahun penerbit dan diakhiri tanta titik.
d.
Temat
terbit dan nam penerbit[8]
Contoh
daftar isi
Hartono.
1992. Kamus praktis bahasa Indonesia. Jakarta; rineka cipta
[1]
http://chetarmembaha.blogspot.com/2012/12/pengertian-jenis-dan-ciri-karya-tulis.html
[2]
Suherli kusuma,merancang karya tulis ilmiah,(bandung; PT. remaja
rosdakarya, 2012) hal 4-6
[3]
Badudu, J.S. cakrawala bahasa Indonesia I. (Jakarta; PT. Gramedia, 1995)
[4]
Brotowidjojo,mukayyat, penulisan karangan ilmiah, (Jakarta;akademika
presindo, 1993)
[5]
Ibid. hal88
[6] Laksono,kisyani,
teknik penulisan ilmiah. (Surabaya: University press 1995)
[7] Kbbi,
tata bahasa baku bahasa indonesia.(Jakarta; balai pustaka 1998)
[8] Warsiman,
bahasa Indonesia untuk anda. (bojonegoro; unesa university press 2009)
hal 122-142
0 komentar: