Selasa, 26 November 2013

0

konsep karya tulis ilmiah

Posted in

BAB I PENDAHULUAN
2.1. Pendahuluan
2.1.1.      Latar belakang
seperti yang sudah kita ketahui akan kemapuan manusia yang memiliki potensi fisik untuk berkarya, dimana separuh dari kemampuan itu adalah untuk memahami dan menyimpan data, sedangkan kemampuan yang lainnya adalah kemampuan mengolah dan menghasilkan data. Kemampuan menghasilkan data ini erat kaitannya dengan berkarya.
Selain berkarya, manusia memiliki kemampuan untuk berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi dapat dilakukan dengan lisan maupun tulisan. Kegiatan berkomunikasi inilah yang akan menjadi media untuk manusia berkarya.

2.1.2.      Rumusan masalah

Adapun rumusan masalaahnya yakni:
a.       Apa itu Karya tulis ilmiah?
b.      Bagaimana Karakteristik karya tulis ilmiah ?
c.       Bagaimana Teknik menyusun karya ilmiah ?

2.1.3.      Tujuan masalah
Adapu tujuan masalahnya yakni:
a.       Mengerti apa Karya tulis ilmiah
b.      Faham tentang Karakteristik karya tulis ilmiah
c.       Mengerti  Teknik menyusun karya ilmiah



BAB II PEMBAHASAN

2.2.Karya tulis ilmiah
2.2.1        Pengertian karya tulis ilmiah
Pengertian karya tulis ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi suatu pembahasan ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Istilah karya ilmiah disini adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Dalam penulisan, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan dan penyajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan studi lapangan. Ada berbagai definisi tentang karya ilmiah, diantaranya sebagai berikut :
·         Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
·         Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwa karya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yang sistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.
·         Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.
·            Salah satu media komunikasi tertulis adalah karangan atau karena terbentuk tulisan maka dinamakan karya tulis. Setiap gagasan yang diungkapkan ke dalam bentuk tulisan dinamakan karya tulis.[1]
Dari berbagai macam pengertian karya tulis ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yang dimaksud karya ilmiah dalam makalah ini adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Karya ilmiah, suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah. Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka. Maka dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.

Karya ilmiah harus ditulis secara jujurdan akurat berdasarkan kebenaran tanpa mengingat akibatnya. Kebenaran dalam karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif-positif, sesuai dengan data dan fakta di lapangan, dan bukan kebenaran yang normatif.berdasarkan hal semacam ini, jelas bahwa sebuah tulisan yang disebut sebagai karya ilmiah harus memiliki persyaratan-persyaratan khusus, seperti yang disebutkan Brotowidjojo yang ditulis oleh Yunita T. Winarto Dkk, dalam bukunya karya ilmiah sosial, bahwa karya ilmiah memiliki syarat- syarat sebagai berikut:
1.                  Menyajikan fakta secara objektif
2.                  Mengemukakan segala uraian secara kejujuran
3.                  Disusun secara sistematis
4.                  Cenderung bersifat induktif.
5.                  Bertolak dari hipotesis tertentu.
6.                  Menghindari tindakan yang manifilatif .
7.                  Bersifat ekspositiris maupun argumentatife
2.2.2.      Karya tulis dan komunikasi ilmiah
Setiap manusia memiliki kemampuan untuk berkarya. Manusia memiliki  potensi fisik untuk melakukan kemampuan tersebut. Separuh kemampuan iitu berupa kemampuan memaham dan menyimpan data,separuh kemampuan itu berupa kemampuan memahami dan menyimpan data, sedangkan separuh lainnya adalah kemampuan mengolah dan menghasilkan data. Kemampuan menghasilakn data ini erat  kaitannya dengan berkarya.
Selain kemampuan berkarya, manusia juga memilliki kemampuan berkomunikasi. Kegatan berkomunikasi dapat dilakukakn  secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi yang dilakukan secara lisan akan terbatas ruang dan waktu. Pada saat seseorang sedang berkomunikasi secara lisan, maka komunikasi tersebut hanya berlakau bagi orang berada dalam suatu ruangan dan dapat mendengar segala yang diasmpaikan. berkomunikasi  secara lisan dibatasi pula oleh waktu. Ketika pembicarran selesai,, selesai pula kegiatan berkomunikasi itu.
Kegiatan berkomunikasi dalam tulisan dat menembus ruang dan waktu. Berkomunikasi melalaui tulisan tidak dibatasi oleh kehadiran pembaca dalam suatu ruangan. Berkomunikasi lewat tulisan tidak harus dalam waktu tulisan itu dibuat, tetapi dapat dilakukan pembaca pada waktu yang berbeda, mungkin sehariberikutny dan lain sebagainya. Bahkan mungkin penulisnya sudah meninggal namun tulisannya beliau masih dapat berfungsi sebagai media komunikasi.
Kegiatan berkomunikasi melalui tulisan akan terjalin interaksi antara penulis dengan pembaca hanya melalui tulisan. Pembaca mencoba memahami maksud penulis melalui tu/lisan yang tampak seperti grafika dalam naskah atau buku. Dari sederet kata dan kalimat tersebut terdapat makna komunikasi  yang di jalin penulis yang di persembahkan kepada siding pembaca.
Berdasarkan hal di atas, pada dasarnya setiap manusia memiliki kemampuan untuk berkarya sebagai kegggiatan komunikasi tertuulis. Setiap karya tulis yang di hasilkan seseorang tidak dengan serta merta  dinamakan karya ilmiah, karena karya tulis ilmiah memiliki kekkhususan. Beberapa kekhususan tersebut, diantaranya mengupas dan mempermasalahkan pengetahuan; menerapkan kebenaran ilmiah dan disajikan dengan metode ilmiah; serta menggunakan bentuk dan bahasa ilmiah. Dengan demikian, setiap karya tulis yang memiliki kekhususan tersebut dapat di kategorikan sebagai karya tulis ilmiah.
Salah satu media komunikasi tertulis adalah karangan atau karena bberbentuk tulisan maka diinamaka karya tulis. Setiap gagasan seseorang yang dituangkankedalam bentuk tulisan di namakan karya tulis. Namun, tidak semua karyaa tulis danamakan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah seharusnya memiliki tiga kekhususan sebagai sebuah karya tulis, sebagaimana dalam bagan di atas. Karya tulis merupakan bentuk karya tulis berisi gagasan sehingga sering kali di namakan karangan. [2]
Banyak sekali bentuk bentuk karangan yang dapat di jumpai dalam naskah tertulis, salah satu di antaranya adalah karangan ilmu pengetahuan. Namun, karangan ilmu pengettahuan iitu terbagi ke dalm karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah dan karangan nonilmiah(brotowidjojo, 1993:3). Klasifikasi ini berdasarkan gagasan yang di sajikan, sistematika, dan metode penyajian karangan tersebut.
Karya tulis atau karangan ilmiyah menyajikan gagasan atau argument keilmuan berdasrkan fakta. Gagasan keilmuan itu harus dapat dipercaya dan diterima kebenarannya, sehingga perlu criteria penyajian secara benar. Gagasan dalam karya ilmiah seharusnya disajikan dengan tidak membuat pihak lain atau siding pembaca ragu untuk menerimanya. Penerimaan siding pembaca teerhadap komunikasi tertulis yang ilmiah didasarkan pada pemenuhan indikator sebuah karangan ilmiah.Penyajian karya tulis ilmiah harus dilakukan secara logis. Karya tulis yang ilmiah berarti karangan yang menyajikan argument dengan menggunakan logika berfikir secara benar. [3]
2.3.      Karateristik karya tulis ilmiah
2.3.1.      Karya tulis ilmiah sebagai kerangka ilmiah
Banyak pihak yang memandang bahwa kata ilmiah selalu merupakan sesuatu yang rumit dan canggih.pandangan itu dapat muncul jika menafsirkan keilmiahan hanya dari satu persektif. Sesuatu dinyatakan ilmiah tidak berarti kita harus selalu mengunakan rumus-rumus atau merupakan hasil pekerjaan dari suatu laboratorium saja. Dalam studi sosial keilmiahan itu berada pada suatu tataran yang relatif dan dinamis. Meskipun demikian, sajian karya tulis yang ilmiah memerlukan pemikiran yang sistematis, konsisten, logis dan disertai bukti-bukti empiris. Gagasan ilmiah yang diusung dalam suatu sajian tertulis sering disebut dengan karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah merupakan suatu sajian bentuk karangan yang dinamis. Karya tulis ilmiah yang berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu yang terjadi. Karya tulis ilmiah bukan sebuah “pakem” keilmuan, sehingga penyajiannya harus menuntut sesuatu yang statis dari waktu ke waktu. Karya tulis ilmiah merupakan bongkah ilmu yang perkembanggannya mengikuti perkembangan ilmu tersebut. Tingkat keilmihan sebuah karya tulis dilihat dari keurutan sebuah uraian yang tersaji dalam karya tulis ilmiah, dan antar bagian saling menyambung untuk menarik sebuah kesimpulan dari isi karya tulis ilmiah tersebut.
Karya tulis ilmiah merupakan sebuah wacana tertulis. Kerangka sebagai suatu wacana terdiri atas beberapa jenis. Menurut deskripsi yang disampaikan para pakar bahwa karangan atau wacana terdiri atas beberapa jenis. Diantaranya, syamsudin A.R (1922: 9-12) mengelompokan beranekaragam wacana dari segi ralitas, media komunikasi, cara pemaparan, dan jenis pemakaian . berdasarkan pemakaiannya atau cara penyusunan, isi, dan sifat suatu wacana tersebut.
Berdasarkan pengelompokan jenis-jenis kerangka menurut beberapa pendapat diatas, dapat diketahui terhadap berbagai jenis kerangka yang dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan, pemikiran, atau pengalaman. Dalam mengaitkan hal tersebut dengan jenis pemikiran, maka karya tulis ilmiah bukan merupakan satu jenis kerangka saja. Dalam menyusun karya tulis ilmiah suatu karangan, mungkin seseorang menggunakan beberapa jenis karangan, karena pada kenyataannya ketika seseorang menbuat karya tulis ilmiah akan menggunakan jenis karangan beragam. Dalam karangan deskripsi mungkin saja terdapat beberapa argumentasi yang menjadi dasar bagi pendeskripsian yang dilakukan seorang penulis. Namun,   jika dicermati secara mendalam dan ditinjau dari dominasi penggunaan jenis kerangka, maka karya tulis ilmiah tersebut dapat dinyatakan menggunakan salah satu jenis kerangka yang dominan .
2.3.2.      Karya tulis ilmiah dan non ilmiah
Apabila sebuah karangan dilihat dari sifat fakta yang disajikan di dalm suatu karangan, maka akan terdapat jenis karya tulis ilmiah dan non ilmiah. Berdasarkan sifat penyajian fakta dalam karangan, jones (1960) mengelompokkan karangan ilmu pengetahuan (karya tulis ilmiah) ke dalam dua golongan, yaitu karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah dan yang nonilmiah.
Fakta yang disajikan dalam karya tulis ilmiah merupakan fakta yang bersifat umum, sedangkan pada karangan yang digolongkan ke dalam karya tulis nonilmiah, jika faktaa yang disajkan berupa fakta pribadi yang bersifat subjektif. Fakta umum yang dimaksutkan dalam penyajian ini adalah fakta dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah (brotowidjojo, 1993). Selain itu, fakta umum dapat dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan suatu fakta peryataan atau simpulan.[4]
Dalm kehidupan sehari-hari banyak fakta waktu umum yang dapat membuktikan kebenarannya namun dapt disajikan sebgai dasr penyusunan suatu pernytaan ilmiah. Fakta umum yang demikian tidak memiliki kadar keilmiahan sehingga tidak dapat dijadikan sebgai fakta bagi karya tulis ilmiah. Dari hal tersebut dapt kiat ketahui bahwa tidak semua fakta umum dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
2.3.3.      Karakteristik karya tulis ilmiah
Apabila dikaji dari argumen yang disajikan dalm suatu karangan maka karangan tersendiri. Karakteristik karangan ilmiah berarti cirri khas suatu gagasan tertulis. Kekhasan karangan ilmiah dapat diamati dari cara seorang penulis didalam penyajian gagasan ilmiahnya, sikap ilmiah dalam penulisannya,dan ciri-ciri karangan ilmiah itu.
Berdasarkan kajian terhadap cara penyajian karya tulis ilmiah dapat diungkapkan beberapaa karateristik karangan ilmiah sebagaimana dinyatakan dalam weisman (1961:44-61), brotowidjojo (1993:58-63), keraf (1983:57); dan suherli 91996: 182-200). Pertama, karangan ilmiah menyajikan fakta, yaitu berupa fakta umum yang yang dapat dibuktikan kebenaraanya secara ilmiah dengan mengikuti metodologi penulisan yang benar. Kedua, didalam karangan ilmiah disajikan definisi. Metode penyajian definisi sebagai karakteristik karangan ilmiah meliputi metode eksplikasi, analisis, deskripsi, ilustrasi, perbandingan, analogi, eliminasi, dan etimologi. Ketiga, karangan ilmiah menguraikan permasalahan dengan car abstrak, jelas atau lengkap, objektif, bernalar, dan konseptual. Keempat, karangan ilmiah menerapkan teori-teori yang dapat dilakukan secara logis, spesifik, atau factual. Kelima, karangan ilmiah disajikan pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara deduksi, induksi, atau berproses.
Karateristik karya tulis ilmiah dan cara penyajiaannya.
No.
Karateristik
Cara penyajian
1
Menyampaikan fakta
Objektif sitematis cermat
2
Menyajika pengertian / definisi tentang judul/istilah, atau permasalahan
Deskripsi, Eksplikasi, Analisis,Ilustrasi, Perbandingan, Etimologi
3
Menguraikan maslah
Abstrak, Bernalar, Objektif, Konseptual
4
Menerangkan teori
Faktual, Spesifik
5
Membahas, memecahkan, dan menyimpulkan masalah
Indukatif, Deduktif
Karya tulis harus bermakna bagi apar pembaca sehingga apabila suatu gagasan ilmiah tidak bisa dipahami oleh sipembaca itu buka termasuk dalam karteristik penyajian karangan ilmiah.
2.4.      Teknik menyusun karya tulis ilmiah
Dalam menulis bagian-bagian kerangka ilmiah, sering kali terdapat kegamanganbagi para penulis pemula dalam mengunakan gagasan pada setiapbagian karangan ilmiah. Marilah kita diskusikan cara penulisan setiap bagian dan jenis-jenis karya tulis ilmiah. Pada kenyataannya, teknis penulisan ini bergantung pada kemampuan seorang penulis dalam bernalar menyusun karya tulis ilmiah.
2.4.1.      Jenis-jenis karya tulis ilmiah
Karya tulis ilmiahyang paling banyak dikenal adalah artikel (ilmiah popular), makalah (kertas kerja dan kajian), laporan penelitian, dan buku. Laporan penelitian itu terdiri atas laporan penelitian, baik penelitian lapangan (field research), maupun kajian pustaka(desk research), dan laporan kajian buku atau bagian buku (book report atau chapter report), serta laporan penyelesaian studi yang terdiri atas makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Buku terdiriatas buku teks (buku teks pelajaran, modul,dan diktat) dan buku nonteks (buku pengayaan, referensi, dan panduan pendidik). Dalam perkembangan jenis-jenis ini semakin bervariasi.[5]
2.4.2.      Teknik penulisan karya tulis ilmiah
Kita akan mencoba mengupas teknik penulisan karya tulis ilmiah yang benar, dan tentunya kebenaran itu dilihat dari segi kebahasaan. Untuk memulai tulisan ini terlebih dahulu  marilah kita fahami makna karya tulis itu sendiri.
Karya tulis adalah karya berdasarkan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum dan tertulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar (cf.brotowidjojo, 1985: 8-9; laksono, 1996:13). Oleh sebab itu, suatu karya dapat disebut ilmiah apabila karya itu memenuhi syarat(hukum) ilmu pengetahuan.[6]
Adapun bagian-bagian karya tulis ilmiah yang biasa kita jumpai meliputi: judul, kata pengantar, dafar isi (untuk karya yang lebih dari sepuluh haalaman), pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka, dan lampiran. Akan tetapi, dalam karya ilmiah tertentu, nagian-bagian itu tidak harus ada secara lengkap. Berikut ini penjelasan masing-masing karya ilmiah.
1.      Judul
Judul dalam suatu karya ilmiah hendaknya dapt memberikan gambaran yang jelas tentang materi rancangan atau ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Berikut ini salah satu cara penulisan halaman judul untuk tugas-tugas di perguruan tinggi.
a.    Judul dan anak judul (jika ada) di tulis pada baris atas dengan jarak tepi kertas (pias atas ) kurang lebih 2 cm
b.   Judul dan anak judul ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan tanda baca (kecuali pada karya tulis ilmiah popular).
c.    Dalam bentuk ketik, anak judul dipisahkan dari judul dengan tanda titik dua.
d.   Nama penulis termasuk keterangan yangmenyertai (missal : nomor induk) ditulis diantara judul dan nama jurusan, fakultas dan perguruan tinggi.
e.    Pada bagian bawah dengan jarak lebih kurang sama dengan jarak judul dari nama penulis dituliskan secara berurutan kebawah: nama program (kalau ada), nama jurusan, nama fakultas, nama perguruan tinggi, nama kota dan tahun penyusunan. Pada bagian ini huruf kapital hanya digunakan pada awal kata yang bukan kata tugas. Pias bawah berjarak kurang lebih 3,5 cm.
2.      Kata pengantar
Kata pengantar fungsinya adalah sebagai pengantar suatu karya yang terdapat dibagian depan suatu karangan. Secara lengkap, hal-hal yang terdapat pada suatu kata pengantar adalah sebagai berikut.
a.        Ucapan syukur (kalau ada)
b.      Penjelasan mengenai tugas pembuatan (kalau ada)
c.       Penjelasan mengenai garis besar isi
d.      Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak tertentu
e.       Sumbang saran dan harapan penulis (jika ada)
f.       Penyebutan tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan, serta penyebutan nama atau identitas penulis.
3.      Daftar isi
Daftar isi fungsinya adalah untuk memudahkan pencarian hal-hal yang dikehendaki oleh sipembaca. Oleh karena itu, nomor halaman dalam daftar isi harus sesuai dengan nomor halaman dalam naskah. Daftar isi baru diperlukan apabila suatu karya ilmiah sudah dari sepuluh halaman (sudjiman dan sugono,1986:4)
Contoh dengan system huruf dan angka
BAB II
A.    ………….
1.      ,,…..
2.      …….
3.      …..
B.     ………..
C.     ………..
4.      Pendahuluan
Pendahuluan fungsinya untuk mengantarkan pembaca ke dalam pembahasan suatu masalah. Seperti halnya dengan bagian lain, pendahuluan ini dapat berdiri sendiri sebagai satu bab (missal : dalam hukum ilmiah, skripsi,dan lain-lain.) dan dapt juga menyatu dengan kerangan atau dituliskan pada awal karangan (misal: dalm artikel, jurnal dan lain-lain.) satuan pendahuluan yang lengkap akan menyajikan : latar belakang dan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup.
5.      Bagian isi
Bagian isi berarti inti karya ilmiah yang menguaraikan masalah pokok yang dibahas. Bagian inti ini terdiri dari satu bab tetapi bisa juga lebih dari satu bab, tergaantung pada keluasan masalah yang dibahas. Yang diperhatikaan dalm hal ini (apabila lebih dari satu bab) adalah kesamaan bobot dari masing-masing bab dan berkitan antar bab.
Garis besar bagian ini mengungkapkan: uraian maslah, analisis dan interpretasi, ilustrasi atau cintoh-contoh konkret, table,bagan, dan gambar (jika ada), serta simpulan pembahasan.[7]
6.      Penutup
Bagian penutup berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari permasalahan yang dikemukan di pendahuluaan . simpulan bukan ringkasan ataau ikhtisar. Simpulan pada bagian penutup merupakan hasil keseluruhan suatu karyaa tulis ilmiah. Sedangkan saran  adalah saran yang berhubungan dengan pembahasan maslah dalam karya itu, baik saran untuk waktu itu atau untuk waktu yang akan datang.
7.      Daftar pustaka
Daftar pustaka berisi daftar buku, majalah, artikel dan lain-lain ya ng digunakan sebgai acuan dalam  karya ilmiah. Daftar pustaka bisa dipakai sebagai salah satu indikator untuk menunjukan seberapa jauh wawasan penulis. Sealain itu, daftar pustaka juga akan memudahkan pembaca untuk menemukan sumber acuan yang digunakan. Urutan penulisan daftar pustaka
a.       Nama pengarang
Nama pengaraang lengkap tetapi tanpa gelar. Namanya dibalik dan dikasih tanda koma koma,
b.      Tahun terbit
Tahun terbit diletakkan sesudah pengaarang dan diakhiri tanda titik.
c.       Judul buku
Judul buku di tulis setelah tahun penerbit dan diakhiri tanta titik.
d.      Temat terbit dan nam penerbit[8]
Contoh daftar isi
Hartono. 1992. Kamus praktis bahasa Indonesia. Jakarta; rineka cipta


 
                       



[1] http://chetarmembaha.blogspot.com/2012/12/pengertian-jenis-dan-ciri-karya-tulis.html
[2] Suherli kusuma,merancang karya tulis ilmiah,(bandung; PT. remaja rosdakarya, 2012) hal 4-6
[3] Badudu, J.S. cakrawala bahasa Indonesia I. (Jakarta; PT. Gramedia, 1995)
[4] Brotowidjojo,mukayyat, penulisan karangan ilmiah, (Jakarta;akademika presindo, 1993)
[5] Ibid. hal88
[6] Laksono,kisyani, teknik penulisan ilmiah. (Surabaya: University press 1995)
[7] Kbbi, tata bahasa baku bahasa indonesia.(Jakarta; balai pustaka 1998)
[8] Warsiman, bahasa Indonesia untuk anda. (bojonegoro; unesa university press 2009) hal 122-142

0 komentar: